Tuhan... Bukankah cinta itu anugerah berikan aku kesempatan.
Tuhan.. Cinta yang kau ridhoi cinta Mu dengan Cinta sesama Iman.
Tuhan.. Cinta tidak bisa memilih dan cinta ku pada dia yang berbeda.
Tuhan.. Kenapa ada perbedaan jika memang semua mengajarkan kebaikan.
Tuhan.. Ajari aku menerima kenyataan ini.
Tuhan.. Benteng Mu begitu tinggi tak mungkin rasanya untuk aku gapai.
Tuhan.. Aku mencintainya namun jalan kita yang berbeda.
Tuhan.. Aku tinggal disini bersama ajaran Mu dan kenangan ku.
Aku dan kamu dipertemukan oleh cinta, entah ini ujian atau anugrah dari sang Pencipta.
Senin, 03 Juni 2013
Minggu, 02 Juni 2013
Whoever said money can't buy happiness didn't know where to shop
Saya sedang di resoran cepat saji McD ketika menulis ini. Posisi saya berada di depan wanita muda yang sepertinya seorang mahasiswa karena saya melihat makalah yang dipegangnya berlogokan universitas. Ketika mengangkat handphonenya saya melihat lambang buah apel di belakangnya.
Berada di kiri saya ada seorang pria paruh baya yang terus-terusan menatap laptopnya sedari tadi dengan (lagi-lagi) lambang buah apel di belakangnya.
Dan di kanan saya anak muda yang sedang mencharge handphonenya. Karena saya penasaran saya sampai curi-curi untuk melihatnya lebih dekat. Hmm lagi-lagi lambang buah apel itu.
Dan keadaan saya ini mengingatkan saya kepada novel karangan Alberthiene Endah yang berjudul Cewek Matre.
Saya menjadi teringat Lola, tokoh utama, yang bekerja di sebuah radio ternama di Jakarta sebagai humas. Yang tiap hari harus melihat barang-barang lux dan branded yang digunakan teman-teman sekantornya dan dari para public figure yang sering mampir ke radionya.
Keadaan tersebut membuat Lola tidak tenang sehingga akhirnya menuruti untuk tampil gaya. Biarpun gajinya minim.
Karena masih tak sanggup akhirnya Lola memanfaatkan fisiknya untuk menggaet pria-pria kaya dan memoroti uang mereka. Namun, pria-pria tersebut akhirnya sadar dan pergi. Lola tak habis akal, dia masih terus mencari korban berikutnya.
Pada suatu event bertemulah ia dengan Philip, seorang eksekutif muda yang bermasalah dengan istrinya. Dengan Philip, Lola sudah terang-terangan menunjukkan sikap matre berbeda dengan pria-pria sebelumnya yang masih main 'kucing-kucingan'.
Hal ini dimaklumi oleh Philip, dia menganggap ini suatu simbiosis mutualisme. Akhirnya Lola pun 'dipelihara' oleh Philip.
Hidup Lola pun berubah drastis dan ia merasa bahagia.
Tetapi kebahagian itu tidak berlangsung lama, ia akhirnya merasa harga dirinya diiinjak-injak.
Whoever said money can't buy happiness didn't know where to shop
Berbelanja, menghabiskan uang memang menyenangkan, membuat bahagia. Tapi kebahagiaan itu hanya sementara.
Menurut saya, Happiness comes from simplicity
Berada di kiri saya ada seorang pria paruh baya yang terus-terusan menatap laptopnya sedari tadi dengan (lagi-lagi) lambang buah apel di belakangnya.
Dan di kanan saya anak muda yang sedang mencharge handphonenya. Karena saya penasaran saya sampai curi-curi untuk melihatnya lebih dekat. Hmm lagi-lagi lambang buah apel itu.
Dan keadaan saya ini mengingatkan saya kepada novel karangan Alberthiene Endah yang berjudul Cewek Matre.
Saya menjadi teringat Lola, tokoh utama, yang bekerja di sebuah radio ternama di Jakarta sebagai humas. Yang tiap hari harus melihat barang-barang lux dan branded yang digunakan teman-teman sekantornya dan dari para public figure yang sering mampir ke radionya.
Keadaan tersebut membuat Lola tidak tenang sehingga akhirnya menuruti untuk tampil gaya. Biarpun gajinya minim.
Karena masih tak sanggup akhirnya Lola memanfaatkan fisiknya untuk menggaet pria-pria kaya dan memoroti uang mereka. Namun, pria-pria tersebut akhirnya sadar dan pergi. Lola tak habis akal, dia masih terus mencari korban berikutnya.
Pada suatu event bertemulah ia dengan Philip, seorang eksekutif muda yang bermasalah dengan istrinya. Dengan Philip, Lola sudah terang-terangan menunjukkan sikap matre berbeda dengan pria-pria sebelumnya yang masih main 'kucing-kucingan'.
Hal ini dimaklumi oleh Philip, dia menganggap ini suatu simbiosis mutualisme. Akhirnya Lola pun 'dipelihara' oleh Philip.
Hidup Lola pun berubah drastis dan ia merasa bahagia.
Tetapi kebahagian itu tidak berlangsung lama, ia akhirnya merasa harga dirinya diiinjak-injak.
Whoever said money can't buy happiness didn't know where to shop
Berbelanja, menghabiskan uang memang menyenangkan, membuat bahagia. Tapi kebahagiaan itu hanya sementara.
Menurut saya, Happiness comes from simplicity
Sabtu, 01 Juni 2013
Random
aku berkata, tapi tak bersuara
hanya hati meminta, kata tak berbicara
hingga akhir nyawa, hanya nafas bergemuruh
tanpa bertabuh hingar, bising menepi berlabuh
batin bertumpu pada impian kosong tak berisi
harap cinta terbalas oleh hati sang kekasih
hingga umpat, teruntai aksara tak berarti
karena jarak terpisah, mencabik hati
apakah semua syair dan sajakku terdengar ? apakah
puisiku dapat membuka hatimu ? ataukah
mungkin mengintip pun aku tak bisa
menatap dari jauh, kalbuku pun tersiksa
rasa tak biasa terasa menyakitkan
asa yang berbisa ini terlihat memilukan
sebegitu tak pantaskah diri ini untukmu ?
sehingga kini kau pergi jauh meninggalkanku ?
akulah pluto yang kini menatap venus
berharap disisimu menggantikan merkurius
karena kau adalah mata air bagiku
tapi akulah air mata, pusat kesedihanmu
satu hal yang aku inginkan, yaitu bersamamu
setidaknya bisa menatapmu dari jauh
anggap saja, akulah ilalang, rumput jalanan
atau debu dan angin, berhembus dan bertebaran
mungkinkah aku hanya sebagai benalu untukmu ?
sebagai parasit yang tak berguna bagimu ?
simbiosis yang merugikan hingga menyakitimu ?
atau sesosok pemangsa yang menakuti dirimu ?
hingga rasa tak biasa terasa menyakitkan
asa yang berbisa ini terlihat memilukan
sebegitu tak pantaskah diri ini untukmu ?
sehingga kini kau pergi jauh meninggalkanku ?
hanya hati meminta, kata tak berbicara
hingga akhir nyawa, hanya nafas bergemuruh
tanpa bertabuh hingar, bising menepi berlabuh
batin bertumpu pada impian kosong tak berisi
harap cinta terbalas oleh hati sang kekasih
hingga umpat, teruntai aksara tak berarti
karena jarak terpisah, mencabik hati
apakah semua syair dan sajakku terdengar ? apakah
puisiku dapat membuka hatimu ? ataukah
mungkin mengintip pun aku tak bisa
menatap dari jauh, kalbuku pun tersiksa
rasa tak biasa terasa menyakitkan
asa yang berbisa ini terlihat memilukan
sebegitu tak pantaskah diri ini untukmu ?
sehingga kini kau pergi jauh meninggalkanku ?
akulah pluto yang kini menatap venus
berharap disisimu menggantikan merkurius
karena kau adalah mata air bagiku
tapi akulah air mata, pusat kesedihanmu
satu hal yang aku inginkan, yaitu bersamamu
setidaknya bisa menatapmu dari jauh
anggap saja, akulah ilalang, rumput jalanan
atau debu dan angin, berhembus dan bertebaran
mungkinkah aku hanya sebagai benalu untukmu ?
sebagai parasit yang tak berguna bagimu ?
simbiosis yang merugikan hingga menyakitimu ?
atau sesosok pemangsa yang menakuti dirimu ?
hingga rasa tak biasa terasa menyakitkan
asa yang berbisa ini terlihat memilukan
sebegitu tak pantaskah diri ini untukmu ?
sehingga kini kau pergi jauh meninggalkanku ?
UVA, UVB, SPF, apa bedanya?
Karena tinggal di negara tropis dimana paparan sinar matahari sangat berlimpah, tentunya diperlukan sunscreen. Namun, begitu ingin memilih sunscreen saya menjadi bingung. Produk yang satu tertulis SPF 24, yang satu SPF 30, yang satu lain UVA+UVB protection.
Waduh! bukannya semuanya berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari?
Kita bahas satu-satu :P
SPF adalah singkatan dari Sun Protection Factor. SPF memiliki ukuran kekuatan perlindungan terhadap sinar matahari, di SPF sudah terkandung perlindungan UVA dan UVB. Jika ditulis SPF 30 berarti 30x20 menit=600 menit (diasumsikan 20 menit adalah ketahanan kulit orang sebelum mengalami sunburn & penggelapan kulit).
Sementara UVA dan UVB adalah perbedaan panjang gelombang sinar ultra violet. Kulit manusia memiliki lapisan-lapisan. UVA berefek pada lapisan dermis atau lapisan paling bawah yang membuat kulit berkerut dan berflek hitam.
Sedangkan UVB hanya berefek pada lapisan paling atau lapisan epidermis, yakni hanya membuat kulit menghitam.
Pada produk sunscreen yang memiliki UVA+UVB protection tidak dapat dipastikan seberapa lama tahannya perlindungannya. Sehingga apabila kita membaca penjelasan di belakang produk UVA+UVB protection pasti tertulis 'jangan berlama-lama di bawah paparan sinar matahari'
Waduh! bukannya semuanya berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari?
Kita bahas satu-satu :P
SPF adalah singkatan dari Sun Protection Factor. SPF memiliki ukuran kekuatan perlindungan terhadap sinar matahari, di SPF sudah terkandung perlindungan UVA dan UVB. Jika ditulis SPF 30 berarti 30x20 menit=600 menit (diasumsikan 20 menit adalah ketahanan kulit orang sebelum mengalami sunburn & penggelapan kulit).
Sementara UVA dan UVB adalah perbedaan panjang gelombang sinar ultra violet. Kulit manusia memiliki lapisan-lapisan. UVA berefek pada lapisan dermis atau lapisan paling bawah yang membuat kulit berkerut dan berflek hitam.
Sedangkan UVB hanya berefek pada lapisan paling atau lapisan epidermis, yakni hanya membuat kulit menghitam.
Pada produk sunscreen yang memiliki UVA+UVB protection tidak dapat dipastikan seberapa lama tahannya perlindungannya. Sehingga apabila kita membaca penjelasan di belakang produk UVA+UVB protection pasti tertulis 'jangan berlama-lama di bawah paparan sinar matahari'
Langganan:
Postingan (Atom)