Rabu, 25 Mei 2011

Wanita Perokok

           Semakin majunya perkembangan jaman di tahun 2011 ini,di ikuti pula dengan gaya hidup yang semakin meningkat. Dan emansipasi wanita pun menjadi titik balik para wanita modern saat ini. banyaknya pekerjaan yang terbalik,yang harusnya di kerjakan oleh para pria namun sebaliknya dikerjakan oleh wanita. Sehingga mungkin banyaknya pola pikir perempuan yang melebihi laki-laki. Banyak cara yang di gunakan perempuan untuk merefresh otak nya seperti dengan terapi,atau hiburan-hiburan yang ada,tidak sedikit juga mereka cenderung menjadi perokok. Terbukti dengan meningkatnya perokok wanita dalam beberapa tahun belakangan ini baik pelajar maupun wanita karier.
 
                Penelitian mengungkapkan 88,78% dari 3.040 pelajar SMP putri hingga mahasiswi (13-25 tahun) Indonesia merokok. Mereka mengonsumsi 1-10 batang dalam hidup mereka. Bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang bertema Tobacco Free Youth tahun ini, Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS) memublikasikan data terbaru riset perilaku remaja dan wanita di Jakarta dan Sumatra Barat (Sumbar). Sebanyak 50% responden tinggal di Jakarta dan sisanya tinggal di Kabupaten Pariaman dan Bukittinggi, Sumbar. Pengumpulan data dilakukan dari Oktober sampai Desember 2007.
Riset KuIS yang baru mencakup sebagian kecil wilayah Indonesia itu melaporkan sebanyak 7,18% dari remaja dan perempuan muda pernah merokok 11-100 batang. Bahkan 4,06% dari 3.040 remaja dan perempuan telah mengisap rokok lebih dari 100 batang.



            Mengapa para wanita itu merokok? Penelitian mengungkapkan sebanyak 54,59% remaja dan perempuan merokok dengan tujuan mengurangi ketegangan dan stres. Lainnya beralasan untuk bersantai 29,36%, merokok sebagaimana dilakukan pria 12,84%, pertemanan 2,29%, dan agar diterima dalam kelompok 0,92%. Sebagian besar remaja putri melihat iklan rokok di televisi 92,86% dan poster 70,63%. Sebanyak 70% remaja dan perempuan juga mengaku melihat promosi rokok pada acara pentas musik, olahraga, dan kegiatan sosial. Sebanyak 10,22% wanita berusia 13-15 tahun dan 14,53% wanita berusia 16-15 tahun pernah ditawari sampel rokok gratis.

            Perlu kita ketahui bahwa pengaruh rokok terhadap sistem reproduksi wanita bukan tidak ada. Wanita perokok memiliki risiko menjadi infertil (mandul) dan kemungkinan menopause lebih awal, bahkan sering terjadi akibat merokok wanita hamil di luar kandungan.
Wanita perokok juga sangat dimungkinkan terserang kanker mulut rahim, pendarahan tekanan darah tinggi, dan berisiko mendapatkan bayi lahir cacat. Risiko penyakit jantung pada wanita perokok lebih tinggi, terutama pada mereka yang menggunakan kontrasepsi oral sungguh tragis bukan. Maka itu mulai sekarang hindari bahay dari rokok baik pria maupun wanita.