Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga di negara tersebuy dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.
Konsep pendapatan nasional :
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun.
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal.
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
Faktor yang Mempengaruhi pendapatan nasional :
- Permintaan dan penawaran agregat
- Konsumsi dan tabungan
- Investasi
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
1. Metode Pendekatan pendapatan :
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan
(rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor
produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = R + W + I + P
R = rent = sewa
W = wage = upah/gaji
I = interest = bunga modal
P = profit = laba
2. Metode Pendekatan produksi :
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam
periode tertentu
Y = Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +.....(PXQ)n
P = harga
Q = kuantitas
3. Metode Pendekatan Pengeluaran :
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang
dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri)
dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X-M)
C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
Rabu, 09 Mei 2012
Selasa, 08 Mei 2012
Ongkos & Penawaran
Pengertian Ongkos atau Biaya.
Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.
Biaya adalah segala yg berhubungan dg hasil yg diharapkan di waktu yg akan datang
Macam – macam biaya:
biaya tetap(FC)
biaya variabel(VC)
biaya total(TC)
biaya rata – rata(AC)
biaya marginal(MC)
Pengertian Penerimaan (Revenue)
Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya.
Macam – macam reveneu:
Total Reveneu(TR)
Average Reveneu(AR)
Marginal Reveneu(MR)
Keuntungan MaksimumPendekatan dlm mencarikeuntungan maks :
Pendekatan total,mencari selisihantara TR dgn TC
Pendekatan Marginal,MR = MC
Pendekatan Rata – rata,P > AC
Resume
1. Biaya : segala yg berhubungan dg hasilyg diharapkan di waktu yang akandatangMacam – macam biaya:biayatetap,biaya variabel, biaya total,biayarata – rata,biaya marginal
2. Penerimaan :Segala penerimaanprodusen dari hasil penjualan outputnya
3. Pendekatan dlm mencari keuntunganmaks :− Pendekatan total,mencari selisihantara TR dgn TC − Pendekatan Marginal,MR = MC− Pendekatan Rata – rata,P > AC
Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.
Biaya adalah segala yg berhubungan dg hasil yg diharapkan di waktu yg akan datang
Macam – macam biaya:
biaya tetap(FC)
biaya variabel(VC)
biaya total(TC)
biaya rata – rata(AC)
biaya marginal(MC)
Pengertian Penerimaan (Revenue)
Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya.
Macam – macam reveneu:
Total Reveneu(TR)
Average Reveneu(AR)
Marginal Reveneu(MR)
Keuntungan MaksimumPendekatan dlm mencarikeuntungan maks :
Pendekatan total,mencari selisihantara TR dgn TC
Pendekatan Marginal,MR = MC
Pendekatan Rata – rata,P > AC
Resume
1. Biaya : segala yg berhubungan dg hasilyg diharapkan di waktu yang akandatangMacam – macam biaya:biayatetap,biaya variabel, biaya total,biayarata – rata,biaya marginal
2. Penerimaan :Segala penerimaanprodusen dari hasil penjualan outputnya
3. Pendekatan dlm mencari keuntunganmaks :− Pendekatan total,mencari selisihantara TR dgn TC − Pendekatan Marginal,MR = MC− Pendekatan Rata – rata,P > AC
STRUKTUR PASAR
Pasar
Ilmu ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang dipeerjualbelikan.
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
A. STRUKTUR PASAR
Struktur pasar ialah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar menurut Bain, 1952. Unsur-unsur pasar meliputi konsentrasi, differensiasi produk, ukuran perusahaan, hambatan masuk, dan integrasi vertikal serta diversifikasi.
Dalam teori ekonomi mikro, struktur pasar dibagi dalam empat macam bentuk Menurut Paul A. Samuelson, 1995 yaitu:
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Banyak pesaing. Bila produsen pada pasar persaingan ingin mendapat keuntungan atau profit maksimum, tidak bisa dilakukan, karena harga ditentukan oleh pasar. Produsen hanya sebagai price taker.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Untuk mencapai keseimbangan Jangka Pendek, ada 2 (dua) kemungkinan yang dapat dilakukan perusahaan pada pasar persaingan sempurna ini, yaitu:
2.Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari produsen-produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan harga output di pasar.
Terdapat tiga model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan oligopoli.
1).Pasar Monopolistik.
Pasar persaingan monopolistik adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-perbedaan pada produknya (differensiasi produk) dibandingkan produsen lain.
Pasar monopolistik adalah pasar dengan produsen sangat banyak, hanya saja produk yang dihasilkan berbeda (tidak seragam), atau unik. Banyak pesaing, namun produknya berbeda beda. Bila produsen pada pasar persaingan ingin dapat keuntungan atau profit maksimum, masih bisa dilakukan, karena harga dapat dipengaruhi oleh produsen. Produsen dapat bertindak sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Untuk mencapai keseimbangan Jangka Pendek, perusahaan pada pasar persaingan monopolistik ini, yaitu: Perusahaan akan berusaha untuk beroperasi atau berproduksi sampai batas MC=MR, dengan tujuan mendapatkan laba maksimum –> MC (Marginal Cost), dan MR (Marginal Revenue), pada berbagai bentuk pasar (termasuk pasar persaingan monopolistik).
Contoh pasar persaingan monopolistik antara lain, yaitu pasar obat-obatan, pasar barang ritel seperti sabun, shampoo, pasta gigi, kosmetik, dan sebagainya. Di Indonesia, pasar kosmetik dikuasai oleh beberapa produsen yaitu Sari Ayu dan Mustika Ratu.
2). Pasar Monopoli.
Di pasar ini, hanya ada satu produsen. Tidak ada pesaing, dipasar sendirian. Bila produsen yang monopolis ingin dapat keuntungan atau profit maksimum, bisa dilakukan dengan jalan menurunkan supply, sehingga harga jual menjadi meningkat. Produsen dapat bertindak sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Kerugian masyarakat karena Pasar Monopoli:
a. Berkurang atau memburuknya efisiensi dan daya saing ekonomi nasional
b. Berkurang atau hilangnya sebagian kesejahteraan masyarakat
Pemerintah sebagai eksekutif penyelenggara negara, bertugas melindungi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat..Berkaitan dengan pasar monopoli ini, yang dirugikan adalah masyarakat konsumen, dan Ekonomi nasional secara keseluruhan, maka pemerintah perlu melakukan langkah mempengaruhi pasar (market intervention), melalui:
a. Penetapan harga tertinggi (Ceiling Price)
b. Menjaga kelancaran distribusi barang dan jasa (distribution channel)
Manfaat dari Pasar Monopoli:
a. Monopoli untuk menekan biaya produksi
b. Monopoli untuk menjaga penggunaan sumberdaya yang sangat terbatas
Contoh pasar monopoli antara lain, yaitu PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menyediakan kebutuhan listrik di Indonesia.
3). Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar dimana hanya ada beberapa produsen. Hanya ada beberapa pesaing. Bila produsen yang olipolis ingin dapat keuntungan atau profit maksimum, bisa dilakukan dengan jalan berkolaborasi (kerjasama) dengan dengan produsen lain menurunkan supply, sehingga harga jual menjadi meningkat. Produsen dapat bertindak sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Terbentuknya pasar oligopoly ini didorong oleh adanya hambatan (barriers) untuk masuk pasar bagi pemain atau produsen baru. Hambatan untuk masuk pasar yang dihadapi oleh pemain atau produsen baru ini, antara lain disebabkan oleh paling tidak 2 (dua) faktor, yaitu:
1. Besarnya Skala Ekonomis dari industri tersebut
Pada umumnya untuk industri yang padat modal dan teknologi, seperti industri logam dan kimia, biasanya memiliki skala ekonomis, atau Titik Impas (Break Event Point) yang besar.
2. Tingkat kerumitan (Kompleksitas) pengelolaan usaha yang tinggi
Karena rumitnya pengelolaan usaha ini, baik dari segi teknologi, jaringan usaha, pemasok dan sebagainya, menyebabkan tidak banyak pemain atau produsen baru yang mampu masuk pasar. Hal ini menyebabkan halangan (bariiers) untuk masuk pasar relatif tinggi.
Karakteristik Pasar Oligopoli:
- Hanya ada sedikit (beberapa) jumlah produsen atau pemain dipasar monopoli
- Produk yang dihasilkan bisa seragam (homogeen) atau berbeda (differentiate)
- Relatif tinggi dan terjaganya loyalitas konsumen
- Relatif tingginya hambatan masuk dan keluar pasar (Entry and Exit barriers)
Ilmu ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang dipeerjualbelikan.
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
A. STRUKTUR PASAR
Struktur pasar ialah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar menurut Bain, 1952. Unsur-unsur pasar meliputi konsentrasi, differensiasi produk, ukuran perusahaan, hambatan masuk, dan integrasi vertikal serta diversifikasi.
Dalam teori ekonomi mikro, struktur pasar dibagi dalam empat macam bentuk Menurut Paul A. Samuelson, 1995 yaitu:
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Banyak pesaing. Bila produsen pada pasar persaingan ingin mendapat keuntungan atau profit maksimum, tidak bisa dilakukan, karena harga ditentukan oleh pasar. Produsen hanya sebagai price taker.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Untuk mencapai keseimbangan Jangka Pendek, ada 2 (dua) kemungkinan yang dapat dilakukan perusahaan pada pasar persaingan sempurna ini, yaitu:
·
Jenis pasar dengan jumlah penjual
·
pembeli yang banyak,dan
·
produk yang dijual bersifat homogen.
2.Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari produsen-produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan harga output di pasar.
Terdapat tiga model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan oligopoli.
1).Pasar Monopolistik.
Pasar persaingan monopolistik adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-perbedaan pada produknya (differensiasi produk) dibandingkan produsen lain.
Pasar monopolistik adalah pasar dengan produsen sangat banyak, hanya saja produk yang dihasilkan berbeda (tidak seragam), atau unik. Banyak pesaing, namun produknya berbeda beda. Bila produsen pada pasar persaingan ingin dapat keuntungan atau profit maksimum, masih bisa dilakukan, karena harga dapat dipengaruhi oleh produsen. Produsen dapat bertindak sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Untuk mencapai keseimbangan Jangka Pendek, perusahaan pada pasar persaingan monopolistik ini, yaitu: Perusahaan akan berusaha untuk beroperasi atau berproduksi sampai batas MC=MR, dengan tujuan mendapatkan laba maksimum –> MC (Marginal Cost), dan MR (Marginal Revenue), pada berbagai bentuk pasar (termasuk pasar persaingan monopolistik).
Contoh pasar persaingan monopolistik antara lain, yaitu pasar obat-obatan, pasar barang ritel seperti sabun, shampoo, pasta gigi, kosmetik, dan sebagainya. Di Indonesia, pasar kosmetik dikuasai oleh beberapa produsen yaitu Sari Ayu dan Mustika Ratu.
2). Pasar Monopoli.
Di pasar ini, hanya ada satu produsen. Tidak ada pesaing, dipasar sendirian. Bila produsen yang monopolis ingin dapat keuntungan atau profit maksimum, bisa dilakukan dengan jalan menurunkan supply, sehingga harga jual menjadi meningkat. Produsen dapat bertindak sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Kerugian masyarakat karena Pasar Monopoli:
a. Berkurang atau memburuknya efisiensi dan daya saing ekonomi nasional
b. Berkurang atau hilangnya sebagian kesejahteraan masyarakat
Pemerintah sebagai eksekutif penyelenggara negara, bertugas melindungi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat..Berkaitan dengan pasar monopoli ini, yang dirugikan adalah masyarakat konsumen, dan Ekonomi nasional secara keseluruhan, maka pemerintah perlu melakukan langkah mempengaruhi pasar (market intervention), melalui:
a. Penetapan harga tertinggi (Ceiling Price)
b. Menjaga kelancaran distribusi barang dan jasa (distribution channel)
Manfaat dari Pasar Monopoli:
a. Monopoli untuk menekan biaya produksi
b. Monopoli untuk menjaga penggunaan sumberdaya yang sangat terbatas
Contoh pasar monopoli antara lain, yaitu PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menyediakan kebutuhan listrik di Indonesia.
3). Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar dimana hanya ada beberapa produsen. Hanya ada beberapa pesaing. Bila produsen yang olipolis ingin dapat keuntungan atau profit maksimum, bisa dilakukan dengan jalan berkolaborasi (kerjasama) dengan dengan produsen lain menurunkan supply, sehingga harga jual menjadi meningkat. Produsen dapat bertindak sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Terbentuknya pasar oligopoly ini didorong oleh adanya hambatan (barriers) untuk masuk pasar bagi pemain atau produsen baru. Hambatan untuk masuk pasar yang dihadapi oleh pemain atau produsen baru ini, antara lain disebabkan oleh paling tidak 2 (dua) faktor, yaitu:
1. Besarnya Skala Ekonomis dari industri tersebut
Pada umumnya untuk industri yang padat modal dan teknologi, seperti industri logam dan kimia, biasanya memiliki skala ekonomis, atau Titik Impas (Break Event Point) yang besar.
2. Tingkat kerumitan (Kompleksitas) pengelolaan usaha yang tinggi
Karena rumitnya pengelolaan usaha ini, baik dari segi teknologi, jaringan usaha, pemasok dan sebagainya, menyebabkan tidak banyak pemain atau produsen baru yang mampu masuk pasar. Hal ini menyebabkan halangan (bariiers) untuk masuk pasar relatif tinggi.
Karakteristik Pasar Oligopoli:
- Hanya ada sedikit (beberapa) jumlah produsen atau pemain dipasar monopoli
- Produk yang dihasilkan bisa seragam (homogeen) atau berbeda (differentiate)
- Relatif tinggi dan terjaganya loyalitas konsumen
- Relatif tingginya hambatan masuk dan keluar pasar (Entry and Exit barriers)
POLA PERILAKU PRODUSEN
Ada baiknya kita mengenal apa itu Produksi,produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan seseorang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan.
B. Tujuan Produksi
1. Memenuhi kebutuhan konsumen seperti rumah tangga keluarga maupun rumah tangga produksi.
2. Untuk mengganti barang yang rusak atau barang yang habis.
3. Untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi.
4. Untuk memenuhi pasar internasional.
5. Untuk mendapatkan keuntunngan.
6. Untuk meningkatkan kemakmuran.
Jenis produksi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Produksi Barang
Produksi barang dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi barang modal. Barang konsumsi merupakan barang siap untuk dikonsumsi, sedangkan barang modal merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang baru.
b. Produksi Jasa
Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi kebutuhan dan jasa tidak langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa langsung adalah dokter, bengkel, dan guru, sedangkan contoh jasa tidak langsung adalah perbankan dan perdagangan.
Faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses barang dan jasa lain.
Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi.
Pola prilaku Produsen.
1. Fungsi Produksi, merupakan interaksi antara input dan output proses produksi.
2. Secara matematika ditulis : TP=f(L,R,T)
3. Hukum Tambahan Hasil Produksi (The Law of Deminishing Return) : “ apabila faktor produksi (tenaga kerja) ditambah terus menerus sebanyak unit tertentu, pada mulanya total produksi akan semakin meningkat. Akan tetapi, sesudah mencapai tingkat tertentu, produksi marginal atau tambahan produksi akan semakin menurun hingga akhirnya mencapai titik negatif.”
4. Produksi marginal ialah tambahan produksi yang dihasilkan dengan adanya tambahan satu unit input. Dapat dirumuskan :
5. Produksi rata-rata adalah output per unit. Dapat dirumuskan :
Keterangan :
TP = total produksi (total production)
L = tenaga kerja (Labour)
MP = produksi marginal (marginal production)
∆P = produksi rata-rata (average production)
∆ = selisih atau perubahan
Pola Perilaku konsumen
Ada baiknya kita mengenal konsumen terlebih dahulu. Konsumen adalah individu yang mengkonsumsi barang dan jasa. Konsep pilihan merupakan perilaku konsumen yang mendasar. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa pada umumnya konsumen selalu berusaha untuk mencapai nilai guna maksimal dari pemakaian benda. Kepuasan maksimum adalah suatu keadaan konsumen mencapai keseimbangan antara besar pengorbanan yang dikeluarkan dengan kepuasan yang disapat dari barang yang dikonsumsi.
Dengan kata lain Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Pengaplikasian
Perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Untuk menerangkan perilaku konsumen dalam memaksimalkan kepuasan, dikenal dua pendekatan, yaitu pendekatan nilai guna dan pendekatan kurva indiferen.
1. Pendekatan Nilai Guna (Pendekatan kardinal)
Dalam pendekatan kardinal dikenal dengan istilah nilai guna total dan nilai guna marginal. Nilai guna total (total utility) adalah kepuasan total yang diperoleh konsumen saat mengonsumsi. Nilai guna marginal (marginal utility) adalah tambahan kepuasan yang dinikmati konsumen.
Hukum Gossen 1 : jika pemenuhan suatu kebutuhan dilakukan secara terus menerus, tambahan kepuasan itu semakin lama semakin berkurang, hingga akhirnya dicapai titik kepuasan.
Kepuasan maksimum terjadi pada saat nilai guna marginal = 0
Hukum Gossen 2 : seseorang akan senantiasa memenuhi berbagai macam kebutuhan sampai pada tingkat intensitas yang sama.
Jika harga sama, menggunakan rumus : MUX = MUY = MUZ
Kepuasan maksimal konsumen tercapai saat setiap satuan rupiah yang terakhir memberikan tambahan kepuasan yang sama dari masing-masing barang.
2. Pendekatan Kurva Indiferen (Pendekatan ordinal)
Kurva indiferen adalah kurva yang menerangkan tempat kedudukan kombinasi barang-barang yang dikonsumsi yang memberikan kepuasan yang sama.
Garis anggaran konsumen (Budget Constaint)
Dalam memaksimalkan kepuasannya, konsumen dihadapkan pada kendala anggaran. Konsumen ingin berada di kurva indiferen yang paling jauh dari titik origin.
Keseimbangan konsumen
Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimal umum apabila menghabiskan semua pendapatannya untuk membeli dan mengonsumsi kombinasi barang dimana garis anggaran tepat bersinggungan dengan kurva indiferen.
Dengan kata lain Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Pengaplikasian
Perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Untuk menerangkan perilaku konsumen dalam memaksimalkan kepuasan, dikenal dua pendekatan, yaitu pendekatan nilai guna dan pendekatan kurva indiferen.
1. Pendekatan Nilai Guna (Pendekatan kardinal)
Dalam pendekatan kardinal dikenal dengan istilah nilai guna total dan nilai guna marginal. Nilai guna total (total utility) adalah kepuasan total yang diperoleh konsumen saat mengonsumsi. Nilai guna marginal (marginal utility) adalah tambahan kepuasan yang dinikmati konsumen.
Hukum Gossen 1 : jika pemenuhan suatu kebutuhan dilakukan secara terus menerus, tambahan kepuasan itu semakin lama semakin berkurang, hingga akhirnya dicapai titik kepuasan.
Kepuasan maksimum terjadi pada saat nilai guna marginal = 0
Hukum Gossen 2 : seseorang akan senantiasa memenuhi berbagai macam kebutuhan sampai pada tingkat intensitas yang sama.
Jika harga sama, menggunakan rumus : MUX = MUY = MUZ
Kepuasan maksimal konsumen tercapai saat setiap satuan rupiah yang terakhir memberikan tambahan kepuasan yang sama dari masing-masing barang.
2. Pendekatan Kurva Indiferen (Pendekatan ordinal)
Kurva indiferen adalah kurva yang menerangkan tempat kedudukan kombinasi barang-barang yang dikonsumsi yang memberikan kepuasan yang sama.
Garis anggaran konsumen (Budget Constaint)
Dalam memaksimalkan kepuasannya, konsumen dihadapkan pada kendala anggaran. Konsumen ingin berada di kurva indiferen yang paling jauh dari titik origin.
Keseimbangan konsumen
Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimal umum apabila menghabiskan semua pendapatannya untuk membeli dan mengonsumsi kombinasi barang dimana garis anggaran tepat bersinggungan dengan kurva indiferen.
Teori permintaan dan penawaran
Harga – Permintaan - Penawaran
•Harga adalah satuan nilai yang diberikan pada suatu komoditi sebagai informasi kontraprestasi dari produsen atau pemilik komuditi.
•Permintaan adalah : keseluruhan jumlah barang yang diminta
pada suatu pasar tertentu :
•Penawaran adalah : Keseluruhan jumlah barang yang ditawarkan
pada suatu pasar tertentu:
Faktor yang mempengaruhi permintaan
•Harga barang yang dimaksud
•Harga
barang substitusi
•Barang
substitusi
•Rata-rata Pendapatan
•Jumlah
populasi/penduduk
•Estimasi/perkiraan/ramalan
•Selera,
lokasi dan distribusi.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan yaitu
Hukum permintaan yaitu
“Hubungan
antara barang yang diminta dimana berbanding terbalik ketika harga
meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan
sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”
Daftar Permintaan
Daftar permintaan yaitu tabel yang memberi gambaran dalam angka tentang hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta yang menggambarkan dari tingkat harga.
Daftar permintaan yaitu tabel yang memberi gambaran dalam angka tentang hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta yang menggambarkan dari tingkat harga.
Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
1. Harga barang/jasa
2. Harga input/biaya produksi
3. Teknologi Produksi
4. Ekspetasi penjual/produsen
5. Keuntungan yang diinginkan oleh produsen
6. Banyaknya penjual/pesaing
Hukum Penawaran
Hukum Penawaran menyatakan bahwa jika harga naik,kuantitas yang ditawarkan juga akan naik.Hal ini m,enunjukkan hubungan yang positif antara harga barang/jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.
1. Harga barang/jasa
2. Harga input/biaya produksi
3. Teknologi Produksi
4. Ekspetasi penjual/produsen
5. Keuntungan yang diinginkan oleh produsen
6. Banyaknya penjual/pesaing
Hukum Penawaran
Hukum Penawaran menyatakan bahwa jika harga naik,kuantitas yang ditawarkan juga akan naik.Hal ini m,enunjukkan hubungan yang positif antara harga barang/jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.
Langganan:
Postingan (Atom)